Ada seorang lelaki kikir hidup di rumah yang luas dengan seorang istri dan tiga anaknya. Lelaki itu merasa rumahnya sangat sempit dan berniat untuk memperluas rumah tanpa mengeluarkan uang. Maka pergilah lelaki itu ke Abu Nawas yang dikenal sebagai orang yang cerdik di kampungnya. Sesampainya di kediaman Abu Nawas, lelaki kikir itu menceritakan persoalan yang dihadapinya. Sontak, Abu Nawas tampak tepekur dan tersenyum.
Abu Nawas menyarankan untuk membeli sepasang ayam lengkap dengan kandang yang berada didalam rumah. Selang 3 hari, si lelaki datang ke Abu Nawas, dengan mengatakan rumahnya sekarang bau. Abu Nawas kemudian menyarankan lagi untuk membeli sepasang bebek lengkap dengan kandang. Selang 3 hari, si lelaki datang lagi dengan keluhan yang sama.
Abu Nawas lagi – lagi memerintahkan untuk membeli sepasang kambing dan lengkap dengan kandangnya. Walaupun mengeluh dan tidak yakin dengan solusi yang diberikan oleh Abu Nawas, tetapi si lelaki tetap saja melakukan sesuai perintah Abu Nawas. Kemudian setelah 3 hari, lelaki datang ke Abu Nawas dan menceritakan kondisi rumah yang semakin sempit, bau dan membuat anggota kelurga lain tidak nyaman untuk tinggal dalam rumah.
Mendengar keluhan dari si lelaki kikir, Abu Nawas kemudian menyarankan untuk menjual semua hewan ternak tersebut. Si lelaki itu kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Abu Nawas. Keesokan harinya, si lelaki datang ke rumah Abu Nawas dengan wajah berseri dan menceritakan rumahnya sekarang menjadi lebih lega tanpa ada keributan dan bau dari hewan ternak.
Abu Nawas mendengar itu tampak tersenyum dan mengingatkan kepada si lelaki kikir itu bahwa rumah yang ditempati sekarang sudah sangat luas hanya hati si lelaki yang sempit dan kurang bersyukur untuk apa yang dimiliki sekarang. Si lelaki termenung dan tersadar, kemudian ia pulang dan sebelumnya berterima kasih dengan Abu Nawas karena telah mengingatkannya.
Komentar
Posting Komentar